Senin, 29 November 2010

jepang

JEPANG

                Jepang di juluki sebagai Negeri  matahari terbit. Penduduk Jepang menganut kepercyaan Shinto yang menyembah Dewa Matahari. Rakyat Jepang percaya bahwa Kaisar Jepang merupakan titisan Dewa Matahari (Amaterasu Omikami). Selain itu, Jepang dijuluki pula negeri sakura. Hal ini di sebabkan bunga-bunga sakura banyak terdapat di Jepang.
                Bentuk daratan memanjang dari utara ke selatan, tepatnya di antara Samudera Pasifik dengan Laut Jepang.  Menurut letak astronomisnya Jepang terletak pada 30 LU – 47 LU dan 128 BT – 146 BT. Jepang berada di daerah Asia Timur, yang merupakan Negara kepulauan, yang terdiri atas sekitar 3.000 pulau. Pulau-pulau tersebut ada yang besar dan kecil.
                Pulau-pulau utama di Jepang adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu. Dari keempat pulau tersebut, pulau Honshu (Hondo) merupakan pulau terbesar, luasnya 230.948 km.

BENTUK PEMERINTAHAAN
                Bentuk Pemerintahan Jepang adalah Kerajan Konstitusional. Kepala negaranya seorang Kaisar yang di tetapkan sebagai lambang negar dan kesatuan bangsa. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang tertuang dalam Konstitusi Jepang tahun 1946 yang berlaku sejak tanggal 3 Mei 1947, Kepala pemerintahan di pegang oleh Perdana mentri dan di bantu oleh sejumlah mentri kabinet. Mereka bertanggung jawab kepada badan legislatif. Kekuasan tertinggi berada di tangan rakyat yang di wakili oleh badan legislatif. Badan legislatif di pegang oleh parlemen. Parlemen di Jepang di sebut  Diet. Diet terdiri atas Dewan Perwakilan (512 orang) dan Dewan Penasehat (252 orang). Anggota dewan di pilih oleh rakyat. Rakyat yang memilh itu minimal berumur 20 tahun. Masa bakti Dewan Perwakilan selama 4 tahun dan untuk Dewan Penasehat 6 tahun.

PEMERINTAHAN
                Jepang merupan salah satu kekuatan perekonomian di dunua. Keberhasilan Jepang menjadi salah satu kekuatan ekonomi di dunia tersebut di dukung oleh keberhasilanya mengembangkan di sector industrinya. Hasil-hasil industri  Jepang telah mampu mendominasi pasaran di dunia. Produk industri Jepang telah pula menjadi produk saingan Negara-negara industri maju seperti Negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat.
                Sektor industri yang di kembangkan di Jepang mulai dari industri kerajinan, indusri ringan, sampai industri berat. Jepang merupakan Negara insdustri nomer 2 di dunia setelah Amerika Serikat.
                Faktor-faktor yang mendukung berkembangnya industri di Jepang antara lain sebagai berikut :
1.       Tenaga listrik dengan biaya murah dan mudah di dapat (PLTA).
2.       Tenaga buruh banyak, terampil dan terlatih.
3.       Semangat dan kemauan bekerja keras para tenaga kerja tersebut.
4.       Letak Negara Jepang dekat dengan sumbeer bahan baku (pemasok dan Negara daerah pemasaran).
5.       Pelabuhan laut yang menunjang untuk kegiatan ekspor produksi industri tersebut.
6.       Sistem transportasi dalam negeri yang sangat baik, terutama jaringan lalulintas kereta api.
7.       Adanya bantuan dana Amerika Serikat yang di lakukan untuk melakukan rehabilitasi perekonomian setelah Perang Dunia ke II.

Pusat-pusat industry Jepang antara lain sebagai berikut
1.       Dataran Kwanto dan Tokyo. Jenis industri yang di usahakan di kawasan ini antara lain industri mesin-mesin, listrik, sepeda motor, besi dan baja, peralatan kereta api, kimia dan tekstil.
2.       Osaka-Kobe. Jenis industri yang di usahakan adalah indusrti mesin-mesin, besi dan baja, peralatan kereta api, kimia, dan tekstil.
3.       Nagoya. Jenis industri yang di usahakan adalah industri mesin-mesin, sepeda motor,tekstil, besi dan baja, keramik, dan penyulingan minyak.
4.       Nigata. Jenis industri yang di usahakan adalah industry mesin-mesin, kimia, tekstil, dan alat-alat listrik.
5.       Kure. Jenis industri yang di usahakan adalah industri besi dan baja, kapal, mesin-mesin, dan penyulingan minyak.
6.       Toyam. Jenis industri yang di usahakan adalah industri obat-obatan,kimia, dan listrik.

Selain sekto industri, Jepang tidak lupa mengembangkan sektor pertanian. Meskipun lahan pertanian di Jepang sangat sempit, namun karena di usahakan secara intensif dan mekanis, produksi dapat memenuhi 80% kebutuhan nasional.
Penduduk jepang yang bekerja di bidang pertanian sekitar 13% dari total seluruh penduduk yang bekerja. Produksi pertanian Jepang terutama adalah padi,  gandum, kentang, kacang-kacangan, jagung, the, dan lain-lain. Jepang juga mengudahakan sektor peternakan. Peternakan di usahakan secara intensif. Hasil-hasil peternakan berupa dagin,telur dan susu. Adapun pemeliharan ulat sutera.
Di sektor perikanan, Jepang pernah tercatat sebagi produsen ikan nomer 1 di dunia. Produksi sektor  perikanan pernah mencapai 7 juta ton pertahun. Beberapa faktor pendukung perikanan di Jepang antara lain :
1.       Perairan Jepang kaya akan ikan terutama bagian timur.
2.       Ikan merupakan sumber protein utama di Jepang.
3.       Tersedianya fasilitas pelabuhan yang baik.
4.       Dukungan industri perkapalan di Jepang.
5.       Adanya pemanfaatan teknologi yang tinggi, seperti satelit untuk mencari tempat berkumpulnya ikan.


Di sektor pertambangan, Jepang miskin akan barang tambang. Keadaan ini menyebabkan sebagian kebutuhan industrinya harus di impor dari Negara lain. Hasil barang tambang di Jepang antara lain Batu bara,mangan, timah, biji besi, dan lain-lain. Semua hasil tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri Jepang. Hasil tambangnya dalam jumlah besar hanyalah belerang sehingga dapat memenuhi kebutuhan.
Disektor Perdangan Jepang. Jepang melakukan hubungan perdangan dengan sebagian besar Negara di dunia. Jepang sangat membutuhkan Negara-negara lain sebagi sumber bahan baku maupun bahan bakar dan juga sebagai pasaran dari hasil-hasil industrinya. Oleh karena hamper semua kebutuhan bahan baku industri diimpor dari Negara lain setelah di olah di Jepang kemudian di ekspor kembali dalam bentuk barang jadi, maka jepang di juluki sebagai Negara pabrik. Jepang mengimpor bahan bakar dalam jumlah besar (batu bara, minyak bumi, dan gas alam), bahan-bahan mentah untuk industrinya, bahan makanan dan lain-lain. Adapun ekspor Jepang kenegara lain berupa hasil-hasil industri seperti mesin-mesin, kendaraan bermotor, alat-alat listrik, obat-obatan, alat-alat optik, televise, tekstil, mainan anak-anak, dan lain-lain.

BUDAYA
                Jepang memiliki kebudayan yang tinggi. Bentuk-bentuk kebudayan jepang meliputi seni drama dan olah raga tradisional, seni merangkai bunga, dan lain-lain. Seni drama dan olahraga tradisional telah lama dikenal di Jepang. Sumo (gulat) dan Judo merupan olah raga yang telah banyak di pelajari oleh Negara-negara lain. Seni merangkai bunga yang di kenal dengan ikebana dan seni mengerdilkan pohon yang di sebut Bonsai berasal dari Jepang. Seni-seni tersebut telah banyak ditiru oleh masyarakat di luar Jepang.
                Penduduk Jepang telah bebas dari buta huruf. Pendidikan di Jepang di tunjukan agar rakyatnya menjadi pekerja-pekerja yang disiplin. Orang Jepang sangat aktif menterjemahkan buku-buku yang berisi teknologi dan ilmu pengetahuan dari Negara-negara maju ke bahasa Jepang agar bisa di pahami oleh seluruh masyarakat. Bagi anak-anak usia 6-15 tahun. Pemerintah Jepang mengenakan wajib belajar. Perguruan tinggi, universitas-universitas negeri dan suwasta di Jepang talah berkembang dengan pesat. Pada saat ini di perkirakan talah berjumlah 1.075 buah. 



Dikutip Dari : P.Ginting, et. Al. (1994). IPS GEOGRAFI. Pengerbit Erlangga. Jakarta.



               
               

TANGGAPAN TEMA 3

TANGGAPAN/ULASAN TEMA ARTIKEL

TEMA 3
DESA REGALDEWO REMBANG
MEMPERHATIKAN USIA SD SUDAH BANYAK YANG MENJADI JANDA (SUMBER KARTINI NO 2249/2009)
1.       Di desa Tegaldewo Rembang sebagian masyarakatnya belum memahami arti sebuah perkawinan
2.       Perkawinan dini di anjurkan oleh para orang tua, mereka berpendapat apa bila di lamar tabu  bila di kembalikan takut jauh jodoh.
3.       Perkawinan dini penyebab di usia SD banyak yang menjadi janda.
4.       Nasihat dan Penyulukan dari pemerintah desa tidak dihiraukan bahkan perkawinan dini makin marak.
5.       Para orang tua seyogyanya sadar mereka telah merugikan kepentingan anak-anak.
6.       Sikap pasrah perempuan desa Tegaldewo menerima nasib jadi janda di usia SD.

HUBUNGAN
DESA TEGALDEWO REMBANG MEMPRIHATIKAN USIA SD SUDAH BANYAK YANG
MENJADI JANDA dengan PEMUDA DAN SOSIALISASI

                Ketidak mampuan seseorang untuk bersosialisasi apalagi mereka tinggal di daerah terpencil (terisolasi). Rendahnya pendidikan yang meraka dapat membuat pola pikir mereka sederhana/kurang maju membentuk kepribadian yang kurang bisa menyesuaikan diri. Persefsi mereka tentang dirinya, dunia dan masyarakat di sekelilingnya secara langsung di pengaruhi tindakan dan keyakinan keluarga mereka. Keluarga menjadi faktor penentu atau peranan. Di desa Tegaldewo Rembang anak mereka harus mengikuti pola pikir orang tua anak meraka hanya pasrah menerima nasibnya, kalau saja Pendidikan mera tinggi pastilah pemikiran mereka maju disinilah tujuan sosialisasi individu harus di beri ilmu pengetahuan yang di butuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.





TANGGAPAN TEMA 2

TANGGAPAN/ULASAN ARTIKEL

TEMA 2
PUTUS CINTA SETELAH KUNJUNGI TEMPAT WISATA Fakta atau Mitos ? (Sumber KARTINI NO 2249/2009)
1.       Jodoh, Rejeki, Kematian, sudah ada yang mengatur sebaiknya sebagai manusia yang beriman tidak perlu percaya putus cinta setelah kunjungi tempat wisata.
2.       Faktanya keberadaan Kebon Raya Bogor dan Candi Perambanan sebagi tempat wisata hanya saja selalu di hubungkan cerita mitos oleh sebagian warga Bogor dan Perambanan Kelaten.
3.       Cerita Mitos Putus Cinta setelah kunjungi tempat wisata Kebon Raya Bogor dan Candi Perambanan di percaya sebagian masyarakat sekitar.
4.       Masyarakat Bogor dan Perambanan seyogyanya jangan percaya pada kutukan yang ada di sekitar wisata itu hanya mitos belaka.
5.       Dari cerita mulut kemulut sampai merambah kepenjuru dunia membuat sebagian orang percaya kutukan itu benar adanya.

HUBUNGAN
PUTUS CINTA SETELAH KUNJUNGI TEMPAT WISATA dengan  PEMUDA DAN
SOSIALISASI

                Lohen (1983) menyatakn bahwa lembaga-lembaga sosialisasi yang terpenting ialah keluarga, sekolah, kelompok sebaya dan media massa. Proses sosialisasi, individu (Pemuda) akan terwarnai oleh cara berfikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan proses sosialisasi individu menjadi tahu bagai mana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkunganya.
                Pemuda harus membekali diri dengan ketrampilan berinformasi dan berpendidikan. Media masa tradisional berperan penting sebagai penyampaian pesan dari suatu daerah ke daerah lain. Sepeti halnya cerita mitos inilah berkembang malalui cerita masyarakat sekitar akhirnya berkembang kedaerah lain. Orang yang berpendidikan tidak percaya  akan kejadian-kejadian yang kurang masuk akal.



TANGGAPAN TEMA 1

TANGGAPAN / ULASAN TEMA ARTIKEL

TEMA 1
SETIAP  TAHUN 700 RIBU REMAJA INDONESIA ABORSI (SUMBER KARTINI NO 2249/2009)
1.       Remaja Indonesia seharusnya sadar bahawa budaya pergaulan seks bebas merusak moral.
2.       Pentingnya Pemerintah mengupayakan pendidikan moral, pendidikan Agama sebagai filter budaya Asing/luar.
3.       Remaja Indonesia harusnya berani bertanggung jawab, segala perbuatan ada karmanya yang jadi bumerang nanti.
4.       Budaya pergaulan seks bebas bisa berakibat infeksi dan pendarahan hebat yang berujung pada cacat permanen, kerusakan saraf rahim, hingga mati.
5.       Berdasarkan survei lembaga Demografi  Fakultas Ekonomi UI pada tahun 2000 tiap tahun tejadi 700 ribu aborsi yang dilakukan remaja Indonesia teragisnya Pemerintah belum menemukan cara yang tepat untuk menekan tindakan aborsi.
6.       Upaya BKKBN dan MENNEG pemberdayaan perempuan katakanlah bisa menekan tindakan aborsi, sebenarnya faktor penentunya manusia itu sendiri.
7.       Bukan rasa malu takut di ketahui orang melakukan aborsi tetapi takutlah pada Tahan yang Maha Melihat, Pengasih dan Penyayang.
8.       Pergaulan seks bebas dan aborsi akibat sosialisasi tidak sempurna melanggar norma-norma yang berlaku.

HUBUNGAN
SETIAP TAHUN 700 RIBU REMAJA INDONESIA ABORSI dengan  PEMUDA DAN SOSIALISASI
Adapun pepatah mengatakan Pemuda Harapan Bangsa, Tentulah segala cita-cita yang di gantungkan pada pundak pemuda untuk generasi mendatang. Untuk mencapainya kita perlu usaha yang pantang menyerah dan perlu pengorbanan. Pemuda harus mampu menyeleksi berbagai kemungkinan yang ada (filterisasi) sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya di tengah masyarakat dan mempunyai motivasi social  yang tinggi.
Remaja Indonesia banyak melakukan aborsi adalah bentuk sosialisasi yang tidak sempurna erat kaitanya dengan prilaku individu yang menyimpang, gagal memahami norma-norma yang berlaku membuat ketidak taatan terhadap norma tersebut.
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda ditetapkan Mentri Pendidikan dan kebudayaan dalam Keputusannya Mentri Pendidikan dan Kebudayaan NO 0323/u/1978 tanggal 28 Oktober 1978 sebagai pedoman untuk mencapai sasaran dan tujuan Nasional seperti terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV.



Pola Dasar Pembinaan dan Pengenbangan Generasi Muda disusun berdasarkan :
1.       Landasan Idil                                : Pancasila
2.       Landasan Konstitusionaol          : UUD 1945
3.       Landasan Strategis                 : Generasi-generasi Besar Halauan Negara    (GBHN )
4.       Landasan Historis                       : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi
  Kemerdekaan 17 Agustus 1945
5.       Landasan Normatif                     : Etika, tata nilai dan tradisi Leluhur yang hidup  dalam masyarakat


                Atas dasar kenyataan di atas perlu penataan kehidupan pemuda. Sebagai Pemuda Indonesia harus pandai membentengi diri dengan landasan tersebut. Supaya jangan menyimpang terbawa arus budaya luar (pergaulan bebas). Kita bukan menolak budaya asing/luar yang masuk ke Indonesia akan tetapi kita sebai pemuda harus pandai menyaring sesuai budaya kita.
                Faktor lingkungan bagi pemuda memegang peranan penting dalam  peranan sosialisai. Prilaku kita harus sesuai/selaras dengan norma dan tata nilai dan kepercayaan pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat pada umumnya.
                Banyak remaja Indonesia yang melakukan seks bebas dan aborsi, remaja semacam ini adalah remaja yang tidak bertanggung jawab dan tidak satria memahami cara bersosialisasi baik di kalangan Keluarga, Masyarakat, dan Media Masa. Sebagi remaja harus bisa memilah-milah, berfikir sebelum melakukan tidakan jangan cepat terbawa arus, pemuda Indonesia harus bisa memotivasi dirinya dengan menggali potensi diri dan mengembangkan dalam Pembangunan Nasional.
                Pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi tenaga generasi muda agar menjadi inovator-inovator yang memiliki keterampilan dan skill berkualitas tinggi sebagai benteng diri yang tidak mudah tergoyah, tebawa arus budaya yang menyesatkan.