Senin, 29 November 2010

TANGGAPAN TEMA 1

TANGGAPAN / ULASAN TEMA ARTIKEL

TEMA 1
SETIAP  TAHUN 700 RIBU REMAJA INDONESIA ABORSI (SUMBER KARTINI NO 2249/2009)
1.       Remaja Indonesia seharusnya sadar bahawa budaya pergaulan seks bebas merusak moral.
2.       Pentingnya Pemerintah mengupayakan pendidikan moral, pendidikan Agama sebagai filter budaya Asing/luar.
3.       Remaja Indonesia harusnya berani bertanggung jawab, segala perbuatan ada karmanya yang jadi bumerang nanti.
4.       Budaya pergaulan seks bebas bisa berakibat infeksi dan pendarahan hebat yang berujung pada cacat permanen, kerusakan saraf rahim, hingga mati.
5.       Berdasarkan survei lembaga Demografi  Fakultas Ekonomi UI pada tahun 2000 tiap tahun tejadi 700 ribu aborsi yang dilakukan remaja Indonesia teragisnya Pemerintah belum menemukan cara yang tepat untuk menekan tindakan aborsi.
6.       Upaya BKKBN dan MENNEG pemberdayaan perempuan katakanlah bisa menekan tindakan aborsi, sebenarnya faktor penentunya manusia itu sendiri.
7.       Bukan rasa malu takut di ketahui orang melakukan aborsi tetapi takutlah pada Tahan yang Maha Melihat, Pengasih dan Penyayang.
8.       Pergaulan seks bebas dan aborsi akibat sosialisasi tidak sempurna melanggar norma-norma yang berlaku.

HUBUNGAN
SETIAP TAHUN 700 RIBU REMAJA INDONESIA ABORSI dengan  PEMUDA DAN SOSIALISASI
Adapun pepatah mengatakan Pemuda Harapan Bangsa, Tentulah segala cita-cita yang di gantungkan pada pundak pemuda untuk generasi mendatang. Untuk mencapainya kita perlu usaha yang pantang menyerah dan perlu pengorbanan. Pemuda harus mampu menyeleksi berbagai kemungkinan yang ada (filterisasi) sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya di tengah masyarakat dan mempunyai motivasi social  yang tinggi.
Remaja Indonesia banyak melakukan aborsi adalah bentuk sosialisasi yang tidak sempurna erat kaitanya dengan prilaku individu yang menyimpang, gagal memahami norma-norma yang berlaku membuat ketidak taatan terhadap norma tersebut.
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda ditetapkan Mentri Pendidikan dan kebudayaan dalam Keputusannya Mentri Pendidikan dan Kebudayaan NO 0323/u/1978 tanggal 28 Oktober 1978 sebagai pedoman untuk mencapai sasaran dan tujuan Nasional seperti terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV.



Pola Dasar Pembinaan dan Pengenbangan Generasi Muda disusun berdasarkan :
1.       Landasan Idil                                : Pancasila
2.       Landasan Konstitusionaol          : UUD 1945
3.       Landasan Strategis                 : Generasi-generasi Besar Halauan Negara    (GBHN )
4.       Landasan Historis                       : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi
  Kemerdekaan 17 Agustus 1945
5.       Landasan Normatif                     : Etika, tata nilai dan tradisi Leluhur yang hidup  dalam masyarakat


                Atas dasar kenyataan di atas perlu penataan kehidupan pemuda. Sebagai Pemuda Indonesia harus pandai membentengi diri dengan landasan tersebut. Supaya jangan menyimpang terbawa arus budaya luar (pergaulan bebas). Kita bukan menolak budaya asing/luar yang masuk ke Indonesia akan tetapi kita sebai pemuda harus pandai menyaring sesuai budaya kita.
                Faktor lingkungan bagi pemuda memegang peranan penting dalam  peranan sosialisai. Prilaku kita harus sesuai/selaras dengan norma dan tata nilai dan kepercayaan pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat pada umumnya.
                Banyak remaja Indonesia yang melakukan seks bebas dan aborsi, remaja semacam ini adalah remaja yang tidak bertanggung jawab dan tidak satria memahami cara bersosialisasi baik di kalangan Keluarga, Masyarakat, dan Media Masa. Sebagi remaja harus bisa memilah-milah, berfikir sebelum melakukan tidakan jangan cepat terbawa arus, pemuda Indonesia harus bisa memotivasi dirinya dengan menggali potensi diri dan mengembangkan dalam Pembangunan Nasional.
                Pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi tenaga generasi muda agar menjadi inovator-inovator yang memiliki keterampilan dan skill berkualitas tinggi sebagai benteng diri yang tidak mudah tergoyah, tebawa arus budaya yang menyesatkan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar