Minggu, 08 Mei 2011

manusia dan tanggung jawab


MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A.     Pengertian Tanggung  Jawab
Tanggung jawab menurut kamus bahasa Indonesia adalah keadaan yang menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikutl jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Seseorang bertanggung jawab karena ada kesadaran dan keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Tanggung jawab adalah ciri-ciri manusia yang beradab ( berbudaya ).

B.      Macam-macam Tanggung Jawab
1.      Tanggung jawab atas diri sendiri
2.      Tanggung jawab atas keluargga
3.      Tanggung jawab atas masyarakat
4.      Tanggung jawab terhadap bangsa/Negara
5.      Tanggung jawab terhadap tuhan

C.      Pengabdian Dan Pengorbanan
Wujud tanggung jawab merupakan pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

1.      Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tentang perwujudan kesetian, cinta, kasih, sayang, hormat, atau  satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Apabila orang bekerja keras seharian penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Pengabdian kepada agama atau kepada tuhan terasa menonjol seperti dilakukan oleh birawan dan biarawati. Pengabdian kepada bangsa dan Negara dilakukan pleh pegawai negeri yang bertugas menjaga mercusuar di pulau terpencil.






2.      Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata kuburan yang berti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk mengatakan kebaktian gambaran pengorbanan.
Pangeran sidharta Gautama dari  Kapilawastu diharapkan oleh ayahnya untuk menggantikan kedudukanya sebagai raja, tetapi pangeran sidharta lebih memilih bertapa. Ia rela mngorbankan duniawinya, keluarganya demi kepentingan umum manusia yang derajatnya lebih tinggi. Ia menjadi seorang Budha dan menjadi pendiri agama budha.
Nabi Ibrahim mendapat perintah Allah untuk mengorbankan putranya ismail. Walaupun ia sangat sayang kepada putranya, perinta Allah untuk mengorbankan tetap dipenuhinya. Nabi Ibrahim tidak sampai hati memotong leher putranya, tetapi ia tetap setia menjalankan perintahnya. Kemudian terbukti putra yang mau dikorbankan kepada Allah sudah berganti biri-biri.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan begitu jelas. Karena adanya pengabdian tertentu dan pengorbanan.
Kesedian seorang guru di tempatkan dipelosok terpencil daerah transmigrasia adalah pengbdian juga pengorbanan.
Dalam novel “ Siti Nurbaya “ karya marah rusli betapa besar pengorbanan gadis Siti nurbaya sebagai pengabdianya kepada orang tuanya. Siti Nurbaya dipaksa menikah dengan Datuk maringgih, situa Bangka karena orang tuanya tidak mampu membayar hutang sebagai gantinya Siti Nurbaya sebagai tebusanya. Demi pengabdian kepada bapaknya Siti nurbaya bersedia memutuskan hubunganya dengan Syamsul Bahri dan mau dikawinkan dengan Datuk Maringgih.


manusia dan kegelisahan

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

A.     Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa Khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Kegelisahan merupakan kspresi dari kecemasan, karena itu dalam kehidupan sehari-hari kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan.
Sigmund Freud ahli pikonalisa berpendapat ada tiga macam kecemasan yaitu :
1.      Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamtan atau suatu bahaya dalam dunia luat.
Misalnya : seorang mendapat perlakuan kejam ayahnya mungkin iya selalu cemas bila berhadapan dengan orang yang sesuai dengan ayahnya.

2.      Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan timbul karena pengamatan tentang bahaya dari hati nurani. Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi 3 macam yaitu :
a.      Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
b.      Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
c.       Rasa takut lain : rasa gugup, gagap dsb.

3.      Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Rasa iri, benci, dengki, dendam.

B.      Sebeb-sebab Orang Gelisah
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu akibat suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar.
Contoh : Bahaya banjir, gunung meletus atau perampokan.

C.      Usaha-usaha untuk mengatasi kegelisahan
Mengatasi kegelisahan pertama-tama harus dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus tenang. Dengan sikap yang tenang segala kesulitan dapat kita atasi. Kita harus memasrahkan diri pada tuhan. Kita pasrah nasib kita sepenuhnya kepada-nya. Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.



D.     Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata dasar asing berti sendiri, tidak dikenal orang. Jadi kata terasing berarti tersisih dari pergaulan atau terpencil atau terpisah dari yang lain.
Yang menyebabkan orang terasing adalah prilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan pada dirinya sehingga ia tidak dapat/sulit menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Sebab orang terasing :
1.      Prilaku yang tidak dapat dibenarkan selalu menimbulkan kecemasan dalam masyarakat
2.      Terasing yang dipaksakan oleh anggota masyarakat atau institusi karena merugikan orang lain atau membuat gelisah orang lain.
3.      Angkuh, sombong, besar kepala tidak menghormati orang lain.
4.      Membeda-bedakan, menganggap rendah/kolot masyarakat seperti karya sastra Abul muis yang berjudul “Salah Asuhan” Hanafi yang berpendidikan Barat bersama istrinya Corrie dalam pesta hanya mengundang teman-temanya tamatan di Belanda.

E.      Kesepian
Kesepian asal kata sepi berti sunyi atau lenggang sehingga kata kwsepian berti sunyi atau lenggang, tidak berteman.
Sebab-sebab kesepian :
1.      Keterasingan (sombong, angkuh, kaku, keras kepala)
2.      Frustasi (rendah diri, pemalu, minder, kurang berharga disbanding orang lain, suka menyendiri)

F.       Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, keadaan tanpa arah yang jelas akibat pikiran tidak dapat berkontarasi.

G.     Sebab-sebab terjadinya ketidakpastiaan
1.      Obesesi
Obsesi gejala neusosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebab yang tidak diketahui penderita. Contoh : seorang pedagang maju pesat dan berfikir ada kawanan yang ingin menjatuhkan.
2.      Phobia
Rasa takut yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

3.      Kompulasi
Adanya keragu-raguan tentang apa apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan berkali-kali.
Contoh : mencuri, minum-minuman keras.
4.      Histeria
Neorasa jiwa yang disebabkan oleh tekangan mental, kekacauan, pengalaman pahit yang nenekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5.      Delusi
Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.
Delusi ada 3 macam :
a.      Delusi persekusi menggap keadaan sekitarnya jelek. Tidak mau mengenal tetangga kiri kanan menganggap jelek.
b.      Delusi keuangan mengnggap dirinya orang pentingdan benar. Orang yang gila hormat.
c.       Delusi malanecholis merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Mengakibatkan buyaten.
6.      Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra.
7.      Keadaan emosi
Keadaan seseorang sangat terpengaruh emosinya.

H.     Usaha-usaha penyembuhan ketidak pastian
Penyembuhan tergantung pada mental sipendrita atau penderita di ajak kepisikologi.



manusia dan harapan

MANUSIA DAN HARAPAN

A.     Pengertian harapan
Setiap manusia mempunyai harapan-harapan tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Agar harapan terwujud manusia wajib usaha dan doa. Harapan berasal dari kata harap berarti keinginan supaya sesuatu terjadi.
Cita-cita dan harapan terdapat persamaan :
1.      Keduanya menyangkut masa depan yang belom terwujud.
2.      Keadaan menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

B.      Apa sebab manusia mempunyai harapan
Ada dua hal yang mendorong orang bergaul dengan manusia lain :
1.      Dorongan kodrat
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan.
Misalnya : menangis, tertawa, bergemberi dsb.
Kodrat manusia lebih tinggi dari makhluk lain karena manusia memiliki budi/akal dan kehendak. Dalam dari masing-masing sudah menjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, bermasyarakat.
2.      Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan manusia bekerjasama dengan manusia lain.

Menurut Abraham MasLow menurut kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia :
a.      Kelangsungan hidup (survival)
b.      Keamanan (safety)
c.       Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d.      Diakui lingkungan (statue)
e.      Perwujudan cita-cita (self actualization)

C.      Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau menyakini akan kebenaran.
Pribahasa mengatakan “Sekali Lancung ke Ujian, Selama Hidup orang tak Percaya”. Bahwa ketidak benaran dalam bertindak, berucap dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Dalam agama budha ada ajaran yang dinamakan “jalan utama delapan ruang” yang isinya gaar setiap pemeluknya memiliki pandangan yang benar, perbuatan yang benar, mata pencarian yang benar, dan kosentrasi yang benar.
Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “Fasilitas Ilmu, sebuah pengatur Populer” ada tiga teori kebenaranya :
1.      Teori khorensi atau konsistensi
Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat khorensi atau kosisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh : setiap manusia akan mati.
2.      Teori koespodensi
Teori yang menyatkan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang didukung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh : Jakarta itu Ibukota Republik Indonesia
3.      Teori pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan suatu criteria apakah pernyataan tsb bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

D.     Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkanya
Kepercayaan itu dapat dibedakan :
1.      Kepercayaan pada diri sendiri
Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada tuhan Y.ME.
2.      Kepercayaan pada orang lain.
3.      Kepercayaan pada kata hatinya (kebenaran). Orang itu dapat dipercaya karena ucapanya.
a.      Menurut pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya  Prof. ir. Poejawiyatna. Negara berasal dari tuhan, tuhan lah pemilik kedaulatan sejati.
b.      Menurut pandangan demokratis bahwa kedaulatan adalah dari rakyat.
4.      Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa itu amat penting karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi ciptaan Tuhan.

Usaha manusia untuk meningkatan rasa percaya kepada Tuhanya :
1.      Meningkatkan ketaqwaan dengan meningkatkan ibadah..
2.      Meningkatkan pengabdian kita pada masyarakat.
3.      Meningkatkan kecintaan kepada sesame dengan jalan suka menolong.
4.      Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebih.
5.      Menekan perasaan negative seperti dengki, fitnah dsb.