Minggu, 08 Mei 2011

manusia dan kegelisahan

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

A.     Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa Khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Kegelisahan merupakan kspresi dari kecemasan, karena itu dalam kehidupan sehari-hari kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan.
Sigmund Freud ahli pikonalisa berpendapat ada tiga macam kecemasan yaitu :
1.      Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamtan atau suatu bahaya dalam dunia luat.
Misalnya : seorang mendapat perlakuan kejam ayahnya mungkin iya selalu cemas bila berhadapan dengan orang yang sesuai dengan ayahnya.

2.      Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan timbul karena pengamatan tentang bahaya dari hati nurani. Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi 3 macam yaitu :
a.      Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
b.      Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
c.       Rasa takut lain : rasa gugup, gagap dsb.

3.      Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Rasa iri, benci, dengki, dendam.

B.      Sebeb-sebab Orang Gelisah
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu akibat suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar.
Contoh : Bahaya banjir, gunung meletus atau perampokan.

C.      Usaha-usaha untuk mengatasi kegelisahan
Mengatasi kegelisahan pertama-tama harus dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus tenang. Dengan sikap yang tenang segala kesulitan dapat kita atasi. Kita harus memasrahkan diri pada tuhan. Kita pasrah nasib kita sepenuhnya kepada-nya. Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.



D.     Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata dasar asing berti sendiri, tidak dikenal orang. Jadi kata terasing berarti tersisih dari pergaulan atau terpencil atau terpisah dari yang lain.
Yang menyebabkan orang terasing adalah prilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan pada dirinya sehingga ia tidak dapat/sulit menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Sebab orang terasing :
1.      Prilaku yang tidak dapat dibenarkan selalu menimbulkan kecemasan dalam masyarakat
2.      Terasing yang dipaksakan oleh anggota masyarakat atau institusi karena merugikan orang lain atau membuat gelisah orang lain.
3.      Angkuh, sombong, besar kepala tidak menghormati orang lain.
4.      Membeda-bedakan, menganggap rendah/kolot masyarakat seperti karya sastra Abul muis yang berjudul “Salah Asuhan” Hanafi yang berpendidikan Barat bersama istrinya Corrie dalam pesta hanya mengundang teman-temanya tamatan di Belanda.

E.      Kesepian
Kesepian asal kata sepi berti sunyi atau lenggang sehingga kata kwsepian berti sunyi atau lenggang, tidak berteman.
Sebab-sebab kesepian :
1.      Keterasingan (sombong, angkuh, kaku, keras kepala)
2.      Frustasi (rendah diri, pemalu, minder, kurang berharga disbanding orang lain, suka menyendiri)

F.       Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, keadaan tanpa arah yang jelas akibat pikiran tidak dapat berkontarasi.

G.     Sebab-sebab terjadinya ketidakpastiaan
1.      Obesesi
Obsesi gejala neusosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebab yang tidak diketahui penderita. Contoh : seorang pedagang maju pesat dan berfikir ada kawanan yang ingin menjatuhkan.
2.      Phobia
Rasa takut yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

3.      Kompulasi
Adanya keragu-raguan tentang apa apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan berkali-kali.
Contoh : mencuri, minum-minuman keras.
4.      Histeria
Neorasa jiwa yang disebabkan oleh tekangan mental, kekacauan, pengalaman pahit yang nenekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5.      Delusi
Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.
Delusi ada 3 macam :
a.      Delusi persekusi menggap keadaan sekitarnya jelek. Tidak mau mengenal tetangga kiri kanan menganggap jelek.
b.      Delusi keuangan mengnggap dirinya orang pentingdan benar. Orang yang gila hormat.
c.       Delusi malanecholis merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Mengakibatkan buyaten.
6.      Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra.
7.      Keadaan emosi
Keadaan seseorang sangat terpengaruh emosinya.

H.     Usaha-usaha penyembuhan ketidak pastian
Penyembuhan tergantung pada mental sipendrita atau penderita di ajak kepisikologi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar