Minggu, 08 Mei 2011

manusia dan harapan

MANUSIA DAN HARAPAN

A.     Pengertian harapan
Setiap manusia mempunyai harapan-harapan tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Agar harapan terwujud manusia wajib usaha dan doa. Harapan berasal dari kata harap berarti keinginan supaya sesuatu terjadi.
Cita-cita dan harapan terdapat persamaan :
1.      Keduanya menyangkut masa depan yang belom terwujud.
2.      Keadaan menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

B.      Apa sebab manusia mempunyai harapan
Ada dua hal yang mendorong orang bergaul dengan manusia lain :
1.      Dorongan kodrat
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan.
Misalnya : menangis, tertawa, bergemberi dsb.
Kodrat manusia lebih tinggi dari makhluk lain karena manusia memiliki budi/akal dan kehendak. Dalam dari masing-masing sudah menjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, bermasyarakat.
2.      Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan manusia bekerjasama dengan manusia lain.

Menurut Abraham MasLow menurut kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia :
a.      Kelangsungan hidup (survival)
b.      Keamanan (safety)
c.       Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d.      Diakui lingkungan (statue)
e.      Perwujudan cita-cita (self actualization)

C.      Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau menyakini akan kebenaran.
Pribahasa mengatakan “Sekali Lancung ke Ujian, Selama Hidup orang tak Percaya”. Bahwa ketidak benaran dalam bertindak, berucap dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Dalam agama budha ada ajaran yang dinamakan “jalan utama delapan ruang” yang isinya gaar setiap pemeluknya memiliki pandangan yang benar, perbuatan yang benar, mata pencarian yang benar, dan kosentrasi yang benar.
Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “Fasilitas Ilmu, sebuah pengatur Populer” ada tiga teori kebenaranya :
1.      Teori khorensi atau konsistensi
Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat khorensi atau kosisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh : setiap manusia akan mati.
2.      Teori koespodensi
Teori yang menyatkan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang didukung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh : Jakarta itu Ibukota Republik Indonesia
3.      Teori pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan suatu criteria apakah pernyataan tsb bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

D.     Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkanya
Kepercayaan itu dapat dibedakan :
1.      Kepercayaan pada diri sendiri
Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada tuhan Y.ME.
2.      Kepercayaan pada orang lain.
3.      Kepercayaan pada kata hatinya (kebenaran). Orang itu dapat dipercaya karena ucapanya.
a.      Menurut pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya  Prof. ir. Poejawiyatna. Negara berasal dari tuhan, tuhan lah pemilik kedaulatan sejati.
b.      Menurut pandangan demokratis bahwa kedaulatan adalah dari rakyat.
4.      Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa itu amat penting karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi ciptaan Tuhan.

Usaha manusia untuk meningkatan rasa percaya kepada Tuhanya :
1.      Meningkatkan ketaqwaan dengan meningkatkan ibadah..
2.      Meningkatkan pengabdian kita pada masyarakat.
3.      Meningkatkan kecintaan kepada sesame dengan jalan suka menolong.
4.      Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebih.
5.      Menekan perasaan negative seperti dengki, fitnah dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar